Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 2 - Pokok ke-2 - Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr)
Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr
Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 2 adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam pada pembahasan Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz DR. Firanda Andirja, M.A.
(Download juga rekaman kajian sebelumnya: Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 1 – Pokok ke-2 – Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr)
Simak kajian penuh manfaat ini setiap:
Ahad dan Senin, Pukul: 17:00 – 18:00 WIB
Hanya di Radio Rodja dan Rodja TV.
Ringkasan Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Pembahasan Syahadat – Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 2
Diantara penjelasan “Laa Ilaaha Illallah” adalah bahwasannya tidak ada sekutu bagi Allah Subhana wa Ta’ala dalam masalah peribadatan. Hanya Allah semata lah yang berhak diibadahi. Sebagaimana hanya Dia sendiri yang menciptakan dan menguasai alam semesta.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿٢١﴾ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّـهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٢٢﴾
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”(Q.S Al-Baqoroh[2]:21-22)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna dari surat Al-Baqarah di atas adalah,”yang mencitpakan ini semualah yang berhak diibadahi. Yang menciptakan langit, yang menciptakan bumi, yang menurunkan hujan, yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, yang memberi rizki hanyalah Allah, maka Dialah sendiri yang berhak untuk diibadahi oleh Allah Subhana wa Ta’ala.
Para ulama menjelaskan bahwasannya sesuatu boleh diibadahi selain Allah Subhana wa Ta’ala kalau terpenuhi salah satu dari empat syarat. Empat syarat tersebut disebutkan oleh Allah Subhana wa Ta’ala dalam Q.S Saba’
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِ اللَّـهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِن شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُم مِّن ظَهِيرٍ ﴿٢٢﴾
Katakanlah: “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.(Q.S Saba’ [34]:22)
Untuk Penjelasan Lengkapnya Silahkan Download dan Simak MP3 Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 2
Podcast: Play in new window | Download
Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ kita. Jazakumullahu khairan